Beberapa negara maju tanpa ujian nasional ??,, apakah mungkin ??,,
beberapa negara maju di dunia , ternyata tidak menyelenggarakan ujian nasional,, bahkan tanpa ujian nasionalpun, sistem pendidikan mereka sudah sangat berkembang melebihi negara-negara yang masih menyelenggarakan UN termasuk indonesia..
berikut rangkuman mengenai "negara maju tanpa ujian nasional"
1. Finlandia
Finlandia sebagai negara dengan system pendidikan termaju di dunia
tidak mengenal yang namanya Ujian Nasional. Evaluasi mutu pendidikan
sepenuhnya dipercayakan kepada para guru sehingga negara berkewajiban
melatih dan mendidik guru guru agar bisa melaksanakan evaluasi yang
berkualitas. setiap akhir semester siswa akan mendapat laporan pribadi mengenai evaluasi belajar dan tidak membandingkan hasil antara siswa satu dengan lainnya , sehingga mereka semua dianggap memiliki peringkat yang sama . Mereka sangat meyakini bahwa setiap
individu adalah unik dan memiliki kemampuan yang berbeda beda. inilah yang admin paperhouse harapkan di indonesia . :)
Di Finlandia profesi guru adalah profesi yang paling terhormat. Dokter justru berada dibawah peringkat guru.
Di Finlandia profesi guru adalah profesi yang paling terhormat. Dokter justru berada dibawah peringkat guru.
2. Amerika
Amerika adalah sebuah negara maju yang ternyata tidak pernah menyelenggarakan UN atau ujian negara secara nasional. woow kenapa bisa ??
Walaupun ada ujian yang diselenggarakan oleh masing-masing state (negara bagian), namun tidak semua sekolah diwajibkan mengikuti ujian negara bagian. Tiap negara bagian juga mempunyai materi ujian-masing masing.
Sekolah-sekolah tetap boleh menyelenggarakan ujian sendiri dan menentukan kelulusannya sendiri..
Semua lulusan, baik lulusan yang disenggarakan oleh sekolahnya sendiri atau lulus ujian yang diselenggarakan negara bagian, tetap boleh mengikuti ujian mauk ke college ataupun universitas asal memenuhi persyaratan dan lulus tes masuk.
logikanya adalah lulusan ditentukan oleh kepintara individu masing-masing,, karena setiap individu tentu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda.
Walaupun ada ujian yang diselenggarakan oleh masing-masing state (negara bagian), namun tidak semua sekolah diwajibkan mengikuti ujian negara bagian. Tiap negara bagian juga mempunyai materi ujian-masing masing.
Sekolah-sekolah tetap boleh menyelenggarakan ujian sendiri dan menentukan kelulusannya sendiri..
Semua lulusan, baik lulusan yang disenggarakan oleh sekolahnya sendiri atau lulus ujian yang diselenggarakan negara bagian, tetap boleh mengikuti ujian mauk ke college ataupun universitas asal memenuhi persyaratan dan lulus tes masuk.
logikanya adalah lulusan ditentukan oleh kepintara individu masing-masing,, karena setiap individu tentu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda.
3. Jerman
Jerman tidak mengenal ujian nasional. Kebijaksanaan yang diutamakan
adalah membantu setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal,
yaitu dengan:
(1) menyediakan guru yang profesional, yang seluruh waktunya dicurahkan untuk menjadi
pendidik;
(2) menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang bermain yang memadai dan ruang kerja guru;
(3) menyediakan media pembelajaran yang kaya, yang memungkinkan peserta didik dapat secara terus-menerus belajar melalui membaca buku wajib, buku rujukan, dan buku bacaan, (termasuk novel), serta kelengkapan laboratorium dan perpustakaan yang memungkinkan peserta didik belajar sampai tingkatan menikmati belajar;
(4) evaluasi yang terus-menerus, komprehensif dan obyektif.
(1) menyediakan guru yang profesional, yang seluruh waktunya dicurahkan untuk menjadi
pendidik;
(2) menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang bermain yang memadai dan ruang kerja guru;
(3) menyediakan media pembelajaran yang kaya, yang memungkinkan peserta didik dapat secara terus-menerus belajar melalui membaca buku wajib, buku rujukan, dan buku bacaan, (termasuk novel), serta kelengkapan laboratorium dan perpustakaan yang memungkinkan peserta didik belajar sampai tingkatan menikmati belajar;
(4) evaluasi yang terus-menerus, komprehensif dan obyektif.
Melalui model pembelajaran yang seperti inilah, yaitu peserta didik setiap saat dinilai tingkah lakunya,
kesungguhan belajarnya, hasil belajarnya, kemampuan intelektual, partisipasinya dalam belajar yang menjadikan sekolah di Jerman mampu menghasilkan rakyat yang beretos kerja tinggi, peduli mutu, dan gemar belajar.
kesungguhan belajarnya, hasil belajarnya, kemampuan intelektual, partisipasinya dalam belajar yang menjadikan sekolah di Jerman mampu menghasilkan rakyat yang beretos kerja tinggi, peduli mutu, dan gemar belajar.
Mereka setiap hari belajar selalu mendapat tugas dari semua mata
pelajaran yang proses maupun hasilnya dinilai dan nilai-nilai ini
memengaruhi nilai akhir semester dan seterusnya.
4.Kanada
4.Kanada
Di Kanada tidak ada Ujian Nasional karena dianggap tak bermanfaat
untuk kemajuan pendidikan di negara iti. Untuk kontrol kualitas di
Kanada terdapat penjaminan mutu pendidikan yang kontrolnya sangat kuat.
Di Kanada, perguruan tinggi tidak sulit lagi untuk menerima murid darimana pun sekolahnya. Karena standar sekolah di sana sudah sesuai dengan standar perguruan tinggi yang akan dimasuki setiap lulusan sekolah.
Di Kanada, perguruan tinggi tidak sulit lagi untuk menerima murid darimana pun sekolahnya. Karena standar sekolah di sana sudah sesuai dengan standar perguruan tinggi yang akan dimasuki setiap lulusan sekolah.
sehingga siswa disana akan lebih mudah mendapatkan perguruan tinggi favorit meskipun berasal dari sekolah yang tidak terkenal , asalkan pintar .... :)
5.Australia
5.Australia
di negara kangguru ini sebuah ujian nasional tidak ada artinya sama sekali,, ujian nasional disana hanya dugunakan untuk menentukan "kemana siswa tersebut akan melangkah" seperti sistem penjurusan di sma indonesia., saking tidak pentingnya bahkan berapapun nilai yang anda dapat , anda dipastikan akan lulus.
Nilai nol pun tetap dinyatakan lulus, namun kelulusan tersebut tidak
ada gunanya. Berarti siswa tersebut akan sangat sulit untuk melanjutkan
pendidikannya.
0 komentar:
Posting Komentar
kira-kira apa pendapat sobat tentang artikel yang saya tulis diatas ?
seilahkan salurkan komentar anda.