berikut rangkumannya :
Pada 2009, sejumlah arkeolog menggali dasar sebuah danau
telah kering yang sudah ada sejak zaman prasejarah di Wilayah Motala, Swedia.
Ketika itu, mereka tersandung oleh bebatuan misterius di dasar danau kuno itu.
Mereka kemudian mulai menggali dan menemukan benda-benda yang
memiliki struktur dari zaman primitif, seperti tulang hewan, alat-alat dari
batu, dan sepuluh tengkorak berusia delapan ribu tahun, mulai dari anak-anak
hingga dewasa
Mereka juga menemukan tengkorak kesebelas yang terpendam jauh
di dalam lumpur di dasar danau itu. Mereka kemudian menemukan fragmen dari
salah satu tengkorak yang sengaja dimasukkan ke dalam tempurung kepala
tengkorak kesebelas tadi.
Namun, kengerian belum berakhir. Ini lantaran para arkeolog
mengemukakan bahwa beberapa tubuh yang berada di dasar danau itu kemungkinan
juga bekas dibakar.
2. Perang kimia kuno di Suriah
Pada 1933, arkeolog asal Prancis, Robert du Mesnil du
Buisson, melakukan sebuah penggalian di wilayah Dura-Europos, yang berada di
dekat Kota Al-Salihiyah, sebelah timur Suriah. Dura-Europos merupakan tempat di
mana bangsa Persia kuno mengepung musuh bebuyutan mereka yaitu bangsa Romawi.
Selama penggalian, Robert menemukan beberapa terowongan yang
dimaksudkan untuk mengepung lawan. Dia juga menemukan setumpuk kerangka diyakni
milik 19 tentara Romawi di salah satu terowongan. Semua tentara itu tewas dalam
keadaaan hendak melarikan diri dari sesuatu. Satu tentara Persia juga ditemukan
sedang mencengkeram baju besinya dalam keadaan panik.
Namun, di tempat itu dia menemukan keanehan lain yakni
adanya bekas belerang dan aspal di sepanjang dinding terowongan. Hal ini tentu
saja membuat dia bertanya-tanya fakta apa yang membuat satu tentara Persia
meninggal ketakutan, 19 tentara Romawi tewas lantaran berusaha menghindari
sesuatu, dan bekas belerang yang tersisa di dinding.
Alhasil, penjelasan yang dapat menjawab keanehan itu dan
sedikit lebih masuk akal adalah saat penyelidikan dilakukan dari arkeolog asal
Inggris Simon James, setelah penggalian Robert. Simon memperkirakan bahwa
kematian-kematian menakutkan yang dialami para tentara itu tidak lain terjadi
karena adanya perang kimia paling pertama pernah dilakukan.
3.
Selokan mayat bayi di Israel
Sekelompok arkeolog pernah menggali sebuah selokan di bawah
tempat pemandian zaman Romawi Bizantium di Kota Ashkelon, Israel. Saat itu
mereka menarik sebuah batang yang mereka yakini hanyalah sebuah tongkat.
Namun, mereka akhirnya menemukan ratusan tulang belulang yang
kecil-kecil. Para arkeolog ini kemudian mulai menemukan tengkorak dan menyadari
bahwa mereka semua sedang berdiri di dalam selokan, yang tidak lain dirancang
khusus untuk membuang mayat-mayat bayi yang baru lahir.
Di dalam selokan kuno itu para peneliti menemukan hampir
seratus mayat. Tidak ada yang tahu pasti mengapa tulang belulang itu ada di
sana. Pada awalnya, mereka berpikir bahwa selokan itu digunakan hanya untuk
membuang bayi perempuan, di mana para orang tua dari periode itu memang kerap
memperlakukan kaum perempuan secara tidak hormat.
Namun, dari hasil penelitian lanjutan menyebut bahwa
tulang-tulang itu banyak yang berasal dari bayi laki-laki. Hal ini menyiratkan
fakta bahwa pemandian itu mungkin digunakan bagi para pelacur. Mereka kemudian
membuang bayi laki-laki mereka di selokan terletak di bawah kolam pemandian
itu, tapi tetap membesarkan bayi perempuan sehingga bisa dipersiapkan untuk kehidupan
yang menguntungkan di masa mendatang.
4.
Kuburan massal Viking tanpa kepala di Inggris
Sekelompok arkeolog menggali sebuah sisi jalanan tua di
Wilayah Dorset, Inggris. Namun, bukannya menemukan bebatuan, mereka justru
mendapat sesuatu di luar dugaan mereka, yakni kuburan massal yang di dalamnya terdapat
mayat 54 tentara Viking tanpa kepala.
Para arkeolog ini kemudian dengan hati-hati mencatat posisi
tulang belulang itu. Ketika mereka mulai menggali, mereka menemukan sesuatu
yang tidak biasa mengenai kuburan itu. Ini lantaran tulang kaki dan lengan,
kepala serta kerangka mereka diatur dengan rapi dalam susunan secara terpisah.
Para arkeolog kemudian mengemukakan teori awal menyebut bahwa
tentara Viking ini kemungkinan dibunuh setelah ditangkap oleh para penghuni
desa setempat yang selamat dari serangan Viking. Mayat mereka kemudian
ditelanjangi dan dipotong-potong oleh warga. Para warga ini kemudian mengambil
beberapa kepala mereka untuk dijadikan cenderamata atau sesuatu yang mereka
dapat simpan.
Namun, para arkeolog kemudian mengubah teori mereka dan
menyatakan bahwa para tentara Viking itu kemungkinan tidak dipenggal secara
brutal oleh sekelompok orang yang ingin balas dendam. Para orang Viking ini
kemungkinan telah dikorbankan dalam sebuah ritual dari budaya sekitar pada
waktu itu.
5.
Mummi menjerit di Mesir
Pada 1886, Kepala Dinas Perbekalaan Mesir, Gaston Maspero,
melakukan pekerjaan rutinnya, yakni membuka beberapa sarkofagus mumi, membuka
kain pembungkus mereka, dan mencatat semua hal berkaitan dengan mumi itu.
Namun, ketika itu, dia menemukan sebuah sarkofagus yang sangat biasa dan polos.
Tidak seperti sarkofagus para raja dan ratu di Mesir,
sarkofagus ini tidak memberikan informasi mengenai identitas mumi di dalamnya.
Bahkan, yang lebih anehnya lagi mumi itu dibungkus dengan kulit domba, kulit
yang dianggap najis oleh bangsa Mesir kuno.
Ketika dia akhirnya membuka sarkofagus itu, Gaston melihat
tangan dan kaki mumi itu terikat. Dia membuka secara perlahan-lahan sarkofagus
itu dan menemukan mumi ini seakan sedang berteriak dengan wajah memandang ke
arahnya.
Lantaran memiliki sarkofagus aneh, tangan serta kaki yang
terikat, dan ekspresi wajah yang tampaknya tersiksa, para ahli kemudian
menyimpulkan bahwa mumi itu kemungkinan mati diracuni, dikubur hidup-hidup atau
disiksa sebelum akhirnya meninggal.
0 komentar:
Posting Komentar
kira-kira apa pendapat sobat tentang artikel yang saya tulis diatas ?
seilahkan salurkan komentar anda.